Piala Dunia Swiss (1954)
Pada Piala Dunia 1954 di Swiss, Jerman Barat menjadi juara. Di final Jerman Barat berduel dengan Hungaria dengan skor akhir 3-2.
Dua gol Helmut Rahn dan satu dari Max Morlock memastikan kemenangan Jerman Barat. Hungaria membalas lewat gol Ferenc Puskas dan Zoltan Czibor.
Kroasia kalahkan Maroko
Sumber gambar, Getty Images
Finis di posisi tiga besar untuk ketiga kalinya bagi Kroasia di Piala Dunia memiliki "lapisan emas", kata bos Zlatko Dalic setelah timnya meraih kemenangan atas pembuat sejarah, Maroko.
Empat tahun lalu, Dalic membawa Kroasia di posisi kedua, usai kalah dari Prancis di final.
Prestasi yang dicapai oleh Kroasia mengukuhkan status mereka sebagai salah satu negara elit sepak bola, di mana dalam debut Piala Dunia tahun 1998 mereka finis di tempat ketiga.
Di awal pertandingan Kroasia vs Maroko, Josko Gvardiol memberi Kroasia keunggulan pada menit ketujuh dengan sundulan yang luar biasa, tetapi Achraf Dari menyamakan kedudukan hanya dua menit kemudian dengan menyundul bola dari jarak dekat.
Mislav Orsic mencetak gol kedua untuk Kroasia tiga menit sebelum babak pertama berakhir. Sampa akhir pertandingan skor tetap sama 2-1 untuk Kroasia.
Dalic berkata: "Kami memenangkan medali perunggu dan memiliki lapisan emas, seperti kami telah memenangkan medali emas malam ini.
"Berjuang untuk memperebutkan tempat ketiga play-off dan kalah akan menjadi bencana. Ini adalah akhir dari sebuah siklus, akhir dari sebuah perjalanan. Para pemain saya berusaha keras dan untuk itulah kami bekerja."
Ini adalah pertandingan yang tidak ingin diikuti oleh tim mana pun, tetapi pada akhirnya Kroasia, negara dengan populasi di bawah empat juta, bisa berpuas diri dengan penampilan luar biasa lainnya di panggung global.
Sementara itu, Maroko mengukir sejara dengan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal dan para pemain serta pendukung mereka yang bersemangat telah menyemarakkan turnamen ini.
Para pendukung mereka bernyanyi dan menabuh genderang sepanjang pertandingan dan, meskipun dikalahkan oleh juara bertahan Prancis di semifinal, lalu oleh Kroasia, mereka akan mengingat kembali pencapaian di Piala Dunia dengan kenangan indah.
Walid Reragui, pelatih Maroko berkata: "Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan dan itu akan menjadi contoh di masa depan.
“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membuat anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup.
"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.
"Kami telah membuat pencapaian yang fantastis tetapi kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia."
Piala Dunia Spanyol (1982)
Italia berhasil menjadi juara pada Piala Dunia 1982 di Spanyol. Di final, Italia mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3-1.
Tiga gol kemenangan Italia dicetak oleh Paolo Rossi, Marco Terdelli dan Alessandro Altobelli. Sedangkan satu gol hiburan dari Jerman Barat dicetak oleh Paul Breitner.
Piala Dunia Italia (1934)
Italia menjadi juara pada Piala Dunia 1934. Di partai final tuan rumah Italia bertemu dengan Republik Ceko.
Italia memetik kemenangan 2-1 atas Republik Ceko. Gol Italia dicetak oleh Raimundo Orsi dan Agelo Schiavio sedangkan gol Republik Ceko dicetak Antonin Puc.
Piala Dunia 2022: Dramatis, Argentina juara, tekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti - 'final terbaik' sepanjang masa
Sumber gambar, Getty Images
Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah secara dramatis menekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti.
Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan imbang 3-3.
Argentina selalu unggul terlebih dahulu, namun keunggulan ini selalu bisa dikejar oleh bintang Prancis, Kylian Mbappe, yang mencetak tiga gol.
Saat ada penalti, Argentina menyarangkan empat gol, sementara Prancis dua gol.
Timnas Argentina harus menunggu 36 tahun untuk mengangkat trofi Piala Dunia.
Terakhir kali mereka juara adalah pada 1986 di Meksiko, berkat kontribusi besar pemain jenius Diego Armando Maradona.
Ini adalah trofi ketiga bagi Argentina. Dua lainya pada 1986 dan 1978.
Kali ini, kontribusi besar diberikan oleh salah satu pemain terbaik sepanjang masa: Lionel Messi.
Pemain klub PSG ini dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen Piala Dunia 2022, yang dihelat di Qatar.
Para komentator menyebut ini adalah final Piala Dunia terbaik sepanjang masa.
Sumber gambar, Getty Images
Sebelum final, tema pembicaraan yang ramai adalah: siapa yang pada akhirnya mengangkat trofi.
Final Piala Dunia antara Argentina melawan Prancis berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12), pada pukul 22.00 WIB.
Sumber gambar, Getty Images
Sumber gambar, Getty Images
Messi, 35 tahun, telah memenangkan rekor tujuh Ballon d'Or - penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia - tetapi dia belum pernah memenangkan penghargaan terbesar dalam sepak bola, Piala Dunia.
"Orang-orang mengatakan Prancis adalah favorit, tetapi kami memiliki keuntungan memiliki pemain terhebat sepanjang masa," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.
“Kami selalu suka mendengar lawan difavoritkan karena kami tidak merasa superior atau inferior dari siapapun.
"Tapi, seperti yang selalu saya katakan, kami memiliki pemain terhebat sepanjang masa. Dan dengan pertahanan yang bagus, kami memiliki banyak peluang untuk mencapai tujuan kami."
Manajer Prancis Didier Deschamps menjadi kapten, saat negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dan kemudian, sebagai pelatih, dia membawa timnya meraih juara di Rusia empat tahun lalu.
Dia berkata: "Saya tahu Argentina, banyak orang di seluruh dunia, dan mungkin beberapa orang Prancis, berharap Lionel Messi bisa memenangkan Piala Dunia, tapi kami akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan kami."
Sumber gambar, Getty Images
Bisakah Messi membawa Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986?
Di final, dua pencetak gol terbanyak turnamen ini saling berlomba untuk memenangkan Sepatu Emas.
Baik Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar, sementara Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina tertinggal satu angka dengan empat gol.
Messi membantu Argentina mencapai final 2014 di Brasil, meskipun pemain Jerman Mario Gotze mencetak satu-satunya gol saat tim Eropa itu menang 1-0 setelah perpanjangan waktu.
Namun pemain Paris St-Germain itu kini kembali menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina untuk melaju ke laga final di Qatar.
Dia mengonversi penalti awal di pertandingan pertama mereka sebelum negaranya kalah 2-1 dari Arab Saudi dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan penting 2-0 atas Meksiko.
Kemenangan 2-0 atas Polandia membuat Argentina memuncaki Grup C, dengan Messi juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1, di babak 16 besar atas Australia.
Argentina tampak memegang kendali saat melawan Belanda di perempat final. Mereka memimpin 2-0 setelah 82 menit.
Tetapi Belanda mencetak dua gol melalui Wout Weghorst, menyamakan kedudukan di menit ke-11 waktu tambahan untuk membawa hasil imbang ke perpanjangan waktu.
Drama itu berakhir dengan adu penalti di mana Martinez menyematkan dua tendangan dan Argentina maju ke semifinal.
Di putaran selanjutnya, gol dari Messi dan dua gol dari Alvarez dari Manchester City memberi mereka kemenangan 3-0 atas Kroasia di semifinal.
Argentina telah memenangkan turnamen itu dua kali, di kandang sendiri pada 1978 dan di Meksiko pada 1986. Kini, mereka mengincar kesuksesan ketiga.
"Saya sudah mulai emosional karena mereka telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni. "Mari berharap kami memenangkan gelar dan jika tidak bisa, mereka harus bangga, karena ini adalah momen untuk dinikmati."
Piala Dunia Brasil (2014)
Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Jerman keluar sebagai pemenang. Di final, mereka berduel dengan Argentina.
Laga Jerman Vs Argentina berakhir dengan skor 1-0. Satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut dicetak oleh Mario Gotze pada menit ke-113.
Piala Dunia Rusia (2018)
Prancis menjadi juara pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di final.
Empat gol Prancis masing-masing dicetak oleh Antoine Griezmann, Paul Pogba, Kylian Mbappe, dan gol bunuh diri oleh Mario Mandzukic. Sedangkan dua gol Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.
Piala Dunia digelar setelah induk organisasi sepak bola dunia yakni FIFA dibentuk pada 22 Mei 1904 di Paris. Setelah terbentuk, FIFA menginisiasi turnamen sepak bola internasional di luar olimpiade.
Dilansir dari detikEdu, ide turnamen sepak bola dunia dimulai pada Kongres I FIFA tahun 1904 di Paris dan baru terlaksana pada tahun 1928 yang diprakarsai oleh Presiden FIFA saat itu, Jules Rimet.
Uruguay menjadi negara pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Hal tersebut berdasarkan keputusan Kongres FIFA pada 17-18 Mei 1929 di Barcelona, Spanyol.
Piala Dunia pertama berlangsung dari 13-30 Juli 1930 dan diikuti oleh 13 negara. Mereka terdiri dari 6 negara Amerika Selatan, 5 Eropa dan 2 dari Amerika Utara.
Turnamen Piala Dunia sempat berhenti akibat Perang Dunia II selama 12 tahun. Hal tersebut terjadi karena sejumlah negara peserta Piala Dunia terlibat dalam perang itu.
Piala Dunia kembali digelar pada tahun 1950, saat itu Brasil menjadi tuan rumah. Selanjutnya Piala Dunia rutin dilaksanakan setiap empat tahun sekali.
Argentina juara Piala Dunia 2022 untuk menjadi negara tersukses keempat di gelaran tersebut. Tim Tango juga melakukannya secara istimewa karena kalah di laga pertamanya.
Di final Piala Dunia 2022, Argentina memenangi adu penalti dramatis lawan Prancis. Kedua tim berbalas gol sampai skor 3-3 di waktu normal plus extra time, sampai akhirnya berjaya dalam adu tos-tosan dengan skor 4-2.
Hasil itu membuat Argentina kini sudah meraih tiga gelar juara Piala Dunia, setelah melakukannya pada 1978 dan 1986. Cuma ada tiga negara yang punya raihan lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas Argentina ada Italia dan Jerman yang sama-sama sudah empat kali juara Piala Dunia. Sementara Brasil bercokol di posisi teratas sebagai negara yang paling sering juara Piala Dunia dengan lima kali berjaya.
Piala Dunia Brasil (1950)
Uruguay menjadi juara pada Piala Dunia 1950 yang berlangsung di Brasil. Uruguay menang atas tuan rumah Brasil dengan skor 2-1.
Dua gol kemenangan Uruguay dicetak oleh Juan Alberto Schiaffino dan Alcides Ghiggian. Sedangkan satu gol balasan dari Brasil dicetak oleh Friaca.
Piala Dunia Korea Selatan-Jepang (2002)
Brasil kembali menjadi juara pada Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Korea Selatan dan Jepang. Brasil mengalahkan Jerman di partai puncak dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan Brasil dicetak oleh Ronaldo pada menit ke-67 dan 79. Pada laga tersebut wasit mengeluarkan dua kartu kuning, masing-masing satu untuk Brasil dan satunya untuk Jerman.